Dialah yang mewariskan kasih sayang dan kebaikan bagi seluruh makhluk, di segala zaman, tanpa membedakan antara yang baik dengan yang buruk, yang beriman dan yang kafir, yang dicintai dan yang dibenci. Dicurahkan-Nya karunia tak terbatas kepada seluruh makhluk-Nya. Buktinya terdapat dalam Al Qur'an:
Para ulama telah menafsirkan Ar-Rahman sebagai kehendak Ilahi terhadap seluruh kebaikan, al-iraadah al khayr, dan mengatakan bahwa Ar-Rahman, seperti halnya Allah, adalah nama diri Sang Pencipta dan tidak dapat disifatkan kepada yang lain. Allah berfirman:
"Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu" (Q.S. Al A'raf [7]: 156).
"Katakanlah, Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama mana saja kamu seru, Dia mempunyai nama-nama yang paling indah" (Q.S. Al Isra [17]: 110).
Makna kasih sayang berawal dari kebaikan perasaan, rasa sedih dan kepedulian yang dirasakan seseorang ketika dia mengetahui ada orang lain yang tengah mengalami penderitaan. Tekanan rasa sedih tersebut menggerakkan kita untuk menolong orang yang sedang menderita. Namun perasaan iba saja tidaklah memadai. Kasih sayang yang sesungguhnya akan terwujud jika seseorang mampu mengurangi kesedihan dan penderitaan yang tengah dirasakan seseorang. Allah berada di atas itu semua, bahkan dipilih-Nya kasih sayang dan bukan hukuman sebelum Dia menciptakan makhluk. Dia telah menciptakan seluruh makhluk atas dasar kasih sayang-Nya. Segala sesuatu yang ada sejak semula telah dikaruniai dengan kasih sayang. Dia telah menciptakan seluruh makhluk, termasuk makhluk-Nya yang tertinggi, manusia, tanpa kekurangan, dan murni. Dia telah menganugerahkan kepada makhluk-Nya rahmat yang tidak terbatas. Dengan kasih sayang-Nya, Dia telah menunjukkan bahaya kerugian dan kehancuran. Dia telah memberikan kepada manusia, dan hanya kepada manusia, kebebasan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan.
Carilah di dalam dirimu sendiri cahaya Ar-Rahman dengan menggunakan kebebasanmu dalam memilih kebaikan bagi dirimu dan bagi orang lain. Rasakanlah penderitaan orang yang tersesat maupun orang yang malang, bukan dengan cercaan, tetapi dengan perasaan iba dan pertolongan, dan berharaplah kepada janji Allah bahwa kasih sayang-Nya jauh melebihi amarah-Nya.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Allah Yang Maha Tinggi memiliki seratus bagian rahmat. Hanya satu bagian yang dicurahkan-Nya kepada alam semesta, di bagikan-Nya kepada semua makhluk-Nya. Rasa kasih sayang yang ada pada makhluk-Nya di antara sesama berasal dari bagian itu. Adapun 99 bagian lainnya disimpan-Nya untuk hari akhirat ketika Dia akan memberikannya kepada orang beriman."
Hadis lain yang menggambarkan kehendak dan keinginan Allah untuk memberikan rahmat-Nya kepada makhluk adalah: "Jika ada orang yang tidak membutuhkan dan meminta kepada Allah (akan rahmat-Nya) niscaya Allah akan murka kepadanya."
'Abd Ar-Rahman adalah orang yang padanya Allah mengungkapkan rahmat-Nya kepada semesta alam. Setiap anak Adam memperoleh kasih sayang dari Yang Maha Pengasih sesuai dengan potensi mereka. Tak ada yang dikecualikan dari firman Yang Maha Pengasih itu, seperti yang disabdakan Nabi saw. dalam sebuah hadis, "Allah telah menciptakan manusia dalam bentuk kasih sayang-Nya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar