Selasa, 26 April 2011

PEMBENTUKAN MINYAK


"Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberikan petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman." (Q.S. Al A'laa [87]: 1-5)

Sebagimana kita ketahui, minyak terbentuk dari sisa-sisa tanaman dan binatang di laut. Sisa-sisa makhluk hidup itu membusuk di dasar laut setelah jutaan tahun dan yang tertinggal hanyalah substansi berminyak. Substansi yang berada di bawah lapisan lumpur dan batuan ini kemudian berubah menjadi minyak dan gas. Pergerakan kerak bumi terkadang menjadikan laut membatu dan batuan yang mengandung minyak terkubur ribuan meter di bawah permukaan. Minyak yang terbentuk terkadang merembes ke permeukaan melalui pori-pori lapisan batuan beberapa kilometer di bawahnya dan menguap (berubah menjadi gas) meninggalkan bitumen.

Tiga unsur yang ditunjukkan dalam empat ayat pertama surat Al A'laa sama dengan pembentukan minyak. Besar kemungkinan bahwa istilah mar'aa, yang berarti 'padang rumput', merujuk pada substansi berbasis organik dalam pembentukan minyak. Kata kedua yang penting dalam ayat ini adalah ahwaa, dugunakan untuk menggambarkan warna hijau kehitaman, gelap pekat. Kata ini dapat diaanggap menjelaskan sisa-sisa tanaman yang terakumulasi di bawah tanah sedikit demi sedikit berubah menjadi hitam karena kata-kata ini didukung oleh kata ketiga, ghutsaa. Kata ghutsaa yang diterjemahkan sebagai 'kering', juga bermakna 'tanaman air-banjir', 'tanaman yang terkumpul oleh limbah dan tersebar di sekitar lembah', 'sampah', 'dedaunan' atau 'busa'. Selain konotasi 'dimuntahkan' yang tersirat di dalamnya, kata itu juga bisa diterjemahkan sebagai 'membanjiri dengan materi yang dimuntahkan' dan menggambarkan cara bumi 'memuntahkan' minyak. Dengan mengetahui pembentukan minyak, cara minyak terbentuk, penampakannya yang seperti busa, dan warnanya, kita dapat dengan lebih baik memahami hikmah yang terkandung dalam kata-kata ini.

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, dalam ayat itu tanaman yang berubah menjadi gelap dan cairan lengket menyiratkan proses yang sama dengan pembentukan minyak. Penggambaran seperti itu, pada waktu pembentukan minyak sama sekali belum diketahui, tidak diragukan lagi bahwa hal itu merupakan bukti lain bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

Tidak ada komentar: