Selasa, 26 April 2011

ALLAH



Allah adalah al-ism al-a'zham, nama teragung, yang mencakup semua sifat Allah yang indah dan menjadi tanda Esensi dan sebab bagi segala eksistensi.

Allah, sebab bagi segala eksistensi, sama sekali tidak serupa dengan makhluk-Nya. Allah hanyalah nama bagi Allah. Tidak ada sesuatu pun selain-Nya yang memiliki nama ini atau menyamainya. Seperti yang difirmankan di dalam Al Qur'an,

"Apa kamu mengetahui ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (Q.S. Maryam [19]: 65).

Nama Allah mencakup lima makna, sifat-sifat yang menunjukkan bahwa tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah. Sifat-sifat itu adalah:

Qidaam:
Terdahulu. Dia tidak menjadi. Dia selalu ada

Baqaa: Kekal, tak berakhir. Dia selamanya ada.

Wahdaaniyyah: Dia Maha Esa, tidak memiliki sekutu, tidak ada yang menyerupai-Nya, sebab bagi segala. Semuanya membutuhkan Dia, semuanya menjadi titah-Nya "Jadilah" dan mati karena perintah-Nya.

Mukhaalafah li al-hawaadits: Dialah Yang Maha Pencipta, Yang Maha Suci dari keserupaan dengan makhluk-Nya.

Qiyaam bi nafsih: Dia berada dengan sendiri-Nya, tidak membutuhkan yang lain.

Allah adalah kesempurnaan. Kesempurnaan-Nya tiada terbatas. Nama Teragung, Allah, mencakup delapan prinsip yang menunjukkan kesempurnaan Allah.

Hayaah: Allah Maha Hidup, kekal, tidak berawal, dan abadi, tidak berakhir. Dia berdiri sendiri, tidak bergantung pada segala sesuatu selain pengetahuan-Nya sendiri yang kekal. Hidup-Nya tidak bergantung pada apa pun seperti daging dan tulang atau benda-benda yang lain, murni dan tidak serupa dengan wujud hidup yang lain.

'Ilm: Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, yang dapat dilihat maupun yang tak dapat dilihat, pada segala zaman. Dia mengetahui "semut hitam yang berada di atas batu hitam di malam yang gelap"; getaran yang menimbulkan sebuah atom; apa yang berada di lubuk hatimu, dan pikiran-pikiran yang bahkan tak kau sadari. Dia mengetahui rahasia yang paling tersembunyi. Dia mengetahui segala yang bereksistensi bahkan sebelum penciptaannyam dan Dia mengetahuinya setelah sesuatu itu tiada.

Sam' Bashar: Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat. Dia melihat segala sesuatu yang terlihat dan yang tak terlihat, mendengar segala yang terdengar dan yang tak terdengar. Tak ada jarak yang mencegah-Nya untuk mendengar. Tak ada kegelapan yang menghalangi-Nya dari melihat. Dia tidak mendengar dengan telinga dan tidak pula melihat dengan mata. Dia melihat dan mendengar dengan Zat-Nya yang kekal dan terdahulu dari semua suara, kata-kata, bentuk, warna, udara, angin, gerak, diam, pikiran, dan ingatan...

Iraadaah: Dia Maha Berkehendak. Allah menentukan sesuatu untuk menjadi seperti ini dan bukan seperti yang lain, dan tak satu pun yang mempu mengubahnya. Segala yang bereksistensi menjadi bereksistensi karena Dia menghendakinya untuk bereksistensi. Segala sesuatu menjadi ada jika Dia menentukannya untuk berada dan akan hilang jika Dia menghapuskannya pada akhir waktunya.

Qudrah: Maha Kuasa. Tak ada yang tak dapat dilakukan Alah. Kekuasaan-Nya hanya mempunyai satu syarat: Kehendak-Nya. Seluruh delapan belas ribu alam semesta dan apa yang berada di baliknya berada di tangan kekuasaan-Nya. Kekuasaan-Nya tidak bergantung pada sesuatu apa pun yang lain. Hanya Dialah yang melakukan segala sesuatu dan tidak dapat ditanya kapan, bagaimana, atau mengapa!

Takwiin: Semua eksistensi dan perbuatan bergantung kepada-Nya. Hanya Dialah pencipta. Keseluruhan, bagian-bagian, esensi, dan sifat-sifat segala sesuatu diciptakan-Nya dengan cara yang paling indah, sempurna, dan adil. Manusia, jin, bumi, dan langit; setan, binatang buas, tumbuhan, batu, dan mutiara; semua yang dapat ditangkap indra, dirasa, dan dibayangkan diciptakan dari ketiadaan. Hanya Dia yang bereksistensi sebelum segala sesuatu bereksistensi. Kemudian diciptakan-Nya makhluk, bukan karena Dia membutuhkannya, tetapi untuk mewujudkan cinta, kehendak, kebijaksanaan, dan sifat-Nya yang penyayang.

Kalaam: Kata-kata, semua yang diucapkan dan didengar adalah milik-Nya. Perintah, peraturan, dan ketentuan Allah yang berlaku bagi seluruh makhluk-Nya terdapat di dalam firman-Nya, dan semua itu dimuat di dalam kitab suci yang terakhir, Al Qur'an, yang mencakup seluruh kitab yang lain. Al Qur'an adalah firman-Nya yang terakhir, yang maknanya tidak terbatas dan kekal. Firman Allah tiu tanpa suara, tidak tergantung pada gerakan lidah dan bibir, atau gelombang suara, dan tidak pula pada molekul yang saling bertubrukan. Untuk mendengarnya tak diperlukan telinga, juga tidak berupa huruf yang membutuhkan mata untuk membacanya.

Hamba Allah dapat berhubungan dengan nama ketuhanan, Allah, yang meliputi seluruh nama, maha suci dari sifat-sifat yang buruk dan mencakup semua sifat kesempurnaan, dengan melaksanakan kehendak yang ada di dalam dirinya sendiri untuk menjadi manusia sempurna. Dalam upaya itu, dia akan berusaha menghilangkan keburukan di dalam dirinya, dan meningkatkan kebaikan di dalam dirinya sendiri.

Tidak ada komentar: